Tim Penilai Anugerah Sri Baduga Sambangi Kujangsari, Bhabinkamtibmas Kawal Kegiatan Hingga Sesi Wawancara Warga

Banjar – Suasana Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kamis (4/12) pagi tampak berbeda dari biasanya. Sejak pukul 08.00 WIB, jajaran pemerintah kota, unsur desa, hingga tokoh masyarakat berkumpul untuk menerima kedatangan tim penilai Anugerah Sri Baduga Tahun 2025 dari Provinsi Jawa Barat. Kehadiran tim penilai ini menjadi momentum penting bagi Desa Kujangsari yang tengah berupaya memperkuat posisi sebagai desa berprestasi.

Bhabinkamtibmas Desa Kujangsari, Aipda Edi Kandayatno, turut hadir sejak awal kegiatan. Ia mendampingi pergerakan tim penilai sekaligus memastikan rangkaian acara berjalan tertib dan lancar. Mulai dari penyambutan, peninjauan lapangan, hingga sesi wawancara langsung dengan masyarakat, seluruh tahapan dipantau secara melekat untuk menjaga kelancaran proses penilaian.

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Kepala DPMD Provinsi Jawa Barat beserta tim, Sekda Kota Banjar, Kepala DPMD Kota Banjar, Kepala Diskominfo, Camat Langensari, Kapolsek Langensari, perwakilan Danramil 1318, Kepala Puskesmas Langensari 1, Kades beserta perangkat desa, Tribina, LPM, BPD, Bumdes, TP PKK, serta para RT dan RW yang menjadi titik lokasi evaluasi. Masyarakat pun ikut terlibat aktif, terutama saat tim penilai menggali informasi langsung di lapangan.

Di sela rangkaian kegiatan, Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi, S.I.K., melalui Kapolsek Langensari menekankan pentingnya peran Bhabinkamtibmas dalam menjaga kelancaran proses penilaian dan memastikan situasi tetap kondusif. Kehadiran polisi di tengah kegiatan desa, menurutnya, bukan hanya aspek pengamanan, tetapi juga bagian dari dukungan terhadap program pembangunan daerah.

Aipda Edi Kandayatno memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali menyampaikan pesan kamtibmas kepada warga. Ia mengajak masyarakat memanfaatkan layanan darurat 110, meningkatkan kewaspadaan terhadap pencurian kendaraan, menggunakan knalpot sesuai aturan, serta tidak memberikan kendaraan kepada anak di bawah umur. Masyarakat juga didorong memanfaatkan lahan kosong untuk komoditas pangan seperti jagung, sekaligus diminta segera melapor bila menemukan indikasi gangguan keamanan.

Kegiatan penilaian Sri Baduga berlangsung tertib dan disambut antusias warga. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat keamanan diharapkan dapat memperkuat posisi Desa Kujangsari dalam penilaian tingkat provinsi tahun ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *