Kelompok Tani Karya Tirta Realisasikan Program OPLAH 2025 dari Dinas Pertanian Pangandaran

PANGANDARAN – Program Optimalisasi Lahan (OPLAH) Tahun 2025 yang digulirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran melalui dinas pertanian dinilai membawa perubahan nyata bagi petani. Di bawah kepemimpinan Bupati Pangandaran, Hj. Citra Pitriyami, S.H. pemerintah daerah kembali mengambil langkah strategis untuk memperkuat sektor pertanian sebagai fondasi utama perekonomian daerah.

Melalui Program OPLAH 2025, Pemkab Pangandaran berupaya menghidupkan kembali lahan-lahan yang sebelumnya kurang produktif, sekaligus memperluas cakupan lahan pertanian agar dapat ditanami lebih dari satu musim tanam dalam setahun.

Bacaan Lainnya

Program ini dilaksanakan dengan mekanisme swakelola, yang memberikan keleluasaan kepada kelompok tani untuk mengelola kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan. Skema ini dinilai sangat efektif, terutama bagi wilayah-wilayah yang selama puluhan tahun belum pernah tersentuh bantuan infrastruktur pertanian.

Dampak nyata dari program tersebut terlihat pada pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur air di sejumlah titik. Beberapa daerah terpencil kini untuk pertama kalinya menikmati akses air irigasi, sehingga peluang untuk meningkatkan indeks pertanaman, khususnya padi, semakin terbuka.

Salah satu kelompok tani yang tengah merealisasikan Program OPLAH 2025 adalah Kelompok Tani Karya Tirta, Desa Marungsari, yang diketuai oleh Sohirin Julianto. Pekerjaan yang dilaksanakan berupa rehabilitasi jaringan irigasi dengan volume panjang mencapai 450 meter.

Ketua Kelompok Tani Karya Tirta, Sohirin Julianto, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terealisasinya program tersebut.

“Saya atas nama petani di Desa Marungsari mengucapkan Alhamdulillah atas terealisasinya program ini. Program ini memang sangat ditunggu-tunggu sejak lama karena sangat dibutuhkan untuk pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi di Dusun Kertasari RT 22 RW 10,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).

Sementara itu, saat dihubungi melalui sambungan seluler, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran melalui PPK Kusmaya menegaskan bahwa dalam pelaksanaan Program OPLAH tidak terdapat bentuk pungutan apa pun.

“Seluruh anggaran diterima utuh oleh kelompok tani dan diawasi oleh tim teknis serta tim pengawas. Kami selalu menekankan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan RAB, juknis, dan juklak yang berlaku agar hasilnya maksimal dan sesuai ketentuan,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa Program OPLAH bukan sekadar program teknis, melainkan bagian dari gerakan besar untuk mewujudkan kedaulatan pangan daerah. Pemerintah daerah, kata dia, berkomitmen menjaga transparansi, memperkuat pengawasan, serta memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar memberikan manfaat bagi petani.

“Pertanian di Desa Marungsari khususnya, dan Kabupaten Pangandaran pada umumnya, harus bergerak menuju sistem yang adaptif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Dengan sistem swakelola, rasa memiliki petani terhadap infrastruktur yang dibangun menjadi semakin kuat karena mereka sendiri yang mengerjakannya,” imbuhnya.

Di akhir, Sohirin Julianto kembali menyampaikan harapan dan aspirasi petani setempat.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah atas bantuan yang telah diberikan. Kami berharap Program OPLAH ini dapat terus berkelanjutan. Selain itu, kami juga berharap adanya bantuan alat mesin pertanian, seperti traktor, karena luas lahan di wilayah kami sekitar 45 hektare sementara traktor yang tersedia hanya dua unit,” ungkapnya.

Ia juga berharap adanya bantuan mesin pompa air untuk mengantisipasi musim kemarau serta pembangunan jalan usaha tani guna menunjang kelancaran mobilitas dan aktivitas pertanian di sawah.

“Itu menjadi harapan penting kami demi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani,” pungkasnya.(Tons)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *