TANJUNGBALAI//faktareformasi.com
Wakil Wali Kota Tanjungbalai, Muhammad Fadly Abdina bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai melakukan audiensi ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, Jakarta, Rabu (24/9/2025)
Kedatangan Wakil Wali Kota Muhammad Fadly yang turut didampingi Kadis Pendidikan Mariani, Kabid Budaya Dinas Pendidikan Aryanti Rita Saragih dan jajaran diterima langsung Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia (RI) Abdul Mu’ti beserta jajaran
Audiensi dan Kunjungan kerja ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara Pemerintah Kota Tanjungbalai dengan Kemendikdasmen RI guna meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di jenjang PAUD, SD, dan SMP/SMA sederajat.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Wali Kota Muhammad Fadly menyampaikan beberapa poin penting, antara lain:
- Kegiatan prioritas Pendidikan di Kota Tanjungbalai yang mendukung prioritas Kementerian terkait revitalisasi satuan pendidikan, distribusi guru, upaya mengatasi Anak tidak sekolah, penerapan pembelajaran mendalam, Kemampuan Koding (pemrograman komputer) dan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) ,Pendidikan Karakter dan lain sebagainya
- Penyampaian permohonan bantuan revitalisasi ke sekolah – sekolah di Tanjungbalai yang kondisinya 40% rusak sedang dan rusak berat
- Peningkatan Kualitas Guru – Perlunya pelatihan kompetensi guru, program Pendidikan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi guru yang belum S1 serta mendorong guru mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Kota Tanjungbalai
Menanggapi apa yang disampaikan Wakil Wali Kota Tanjungbalai, Menteri Dikdasmen, Abdul Mu’ti menyambut baik usulan yang diajukan Pemko Tanjungbalai dan mengucapkan terimakasih atas kunjungannya ke Kementerian Dikdasmen
Abdul Mu’ti juga menyampaikan dukungannya untuk peningkatan pendidikan di daerah. “Tentunya Kemendikdasmen RI siap membantu dan mendukung Pendidikan di Kota Tanjungbalai sebagaimana halnya dalam prioritas nasional di bidang pendidikan,” Jelasnya
Abdul Mu’ti juga mengungkapkan, Prioritas revitalisasi masih ada untuk tahun 2026 meski anggarannya menurun. Kementerian memberikan bantuan sebanyak Rp 12.500.000 guru di Indonesia untuk mengikuti pendidikan RPL bagi guru guru yang belum S1 dan setelah selesai pendidikan akan diberikan sertifikat pendidik. Dimana untuk tahun 2026 kuotanya sebanyak 150.000
Oleh karenanya diminta kepada daerah untuk mendorong guru guru yang belum S1, untuk mengikuti program ini dan mendorong guru guru mengikuti PPG. Selain itu kepada daerah untuk terus mendukung dan memberi perhatian kepada pendidikan inkusi di daerah, Pungkasnya.
Tb1rs