BANJAR – Kampung Pulo Majeti di Lingkungan Siluman Baru, Kelurahan Purwaharja, menjadi pusat perhatian pada Kamis (04/12/2025) pagi. Kawasan bernilai sejarah dan budaya ini menjadi lokasi penyelenggaraan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Destinasi Pariwisata Kabupaten/Kota Tahun 2025 yang digelar oleh Dispora Kota Banjar.
Kegiatan berlangsung dari pukul 08.30 hingga 11.30 WIB, dihadiri beragam unsur masyarakat: mulai dari pendamping desa wisata Provinsi Jabar, dewan kebudayaan, kelompok sadar wisata, kelompok tani, kelompok wanita tani, hingga warga Pulo Majeti yang hadir sekitar 70 orang. Kehadiran unsur pemerintah kelurahan, kecamatan, dan Bhabinkamtibmas semakin menguatkan kolaborasi dalam mengembangkan potensi wisata lokal.
Suasana hangat terlihat sejak acara dimulai. Para peserta mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari pembukaan hingga penyampaian materi dengan penuh antusias. Kadispora Kota Banjar dalam sambutannya menekankan bahwa Kampung Wisata Pulo Majeti memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi unggulan daerah. Nilai sejarah, budaya, dan karakter khas kawasan ini menjadi modal kuat untuk menarik wisatawan.
Dua narasumber dihadirkan untuk memberikan pembekalan mengenai pengelolaan desa wisata. Sdr. Danil Danial Mukhlis, S.Pd.I dari Dewan Kebudayaan Kota Banjar, serta Sdr. Deni Rismayadi selaku Pendamping Desa Wisata Provinsi Jawa Barat, menyampaikan materi terkait tata kelola, peluang ekonomi masyarakat, hingga strategi keberlanjutan destinasi berbasis pemberdayaan warga.
Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi, S.I.K., melalui Waka Polsek Purwaharja menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini, karena pemberdayaan masyarakat merupakan langkah kunci dalam membangun destinasi wisata yang aman, tertib, dan berdaya saing. Polri berkomitmen mendukung agar potensi wisata di wilayah Kota Banjar terus berkembang, sekaligus tetap terjaga keamanan dan kenyamanannya.
Kegiatan berlangsung aman dan lancar hingga selesai, ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah. Masyarakat berharap pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut untuk memperkuat kemampuan warga dalam mengelola pariwisata lokal yang berkelanjutan.






